APA RENCANA KITA?
Siang itu sedang berlangsung pembelajaran di dalam Kelas. Tiba-tiba sang Guru menyelingi pertanyaan yang unik kepada para murid. Hal ini dilakukan agar pelajarannya tidak membosankan.
"Seandainya ada empat ekor burung sedang di atas pohon, mendadak terjadi kebakaran pada pohon itu. Kemudian tiga ekor burung berdiskusi dan menghasilkan rencana untuk terbang dari pohon tersebut. Sedangkan satu ekor sisanya, ia tidak punya rencana apapun dan tetap diam di tempat."
Para murid menyimak dengan hati-hati jalan cerita Guru mereka. Sebab mereka sudah kenal bahwa sang Guru kerap kali mengecoh mereka dalam cerita.
"Pertanyaannya adalah, berapa ekor burung yang tersisa di atas pohon?"
"Satu Guru!" Teriakan mereka serentak.
"Hampir tepat! Ada yang punya jawaban lain?"
"Empat Guru!" Seorang murid yang dikenal cerdas kini bersuara. Seluruh temannya menoleh padanya.
"Betul sekali! Kamu tahu apa sebabnya?"
"Sebab yang tiga ekor burung itu hanya berdiskusi dan membuat rencana saja. Mereka sama sekali tidak mengerjakan rencana tersebut. Jadi tiga ekor burung itu masih di atas pohon bersama yang satu ekor temannya tadi."
"Tepat sekali jawabanmu! Melalui cerita ini Guru ingin peringatkan kalian, janganlah menjadi seperti burung-burung itu. Meskipun pandai membuat rencana, tetapi tidak pernah dieksekusi. Apa gunanya jika demikian?"
Begitulah teka-teki tentang empat ekor burung akhirnya terjawab sudah. Siapa sangka burung-burung itu mewakili tabiat kita masing-masing.
Ada saja sebagian kecil dari kita yang hidupnya tak memiliki rencana. Tidak heran kalau akhirnya kita diam di tempat.
Ada pula, sebagian besar dari kita yang sudah memiliki rencana dalam hidup ini. Tetapi ujung-ujungnya kita masih sama diam di tempat pula, sebab kita tetap tidak menempuh jalan yang sesuai dengan rencana yang kita buat sendiri.
"Siapa yang berencana melakukan kebaikan namun dia tidak melakukannya, Allah tetap menuliskannya sebagai satu kebaikan sempurna di sisi-Nya. Jika ia berencana berbuat kebaikan kemudian mengerjakannya, maka Allah menulisnya di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat sampai kelipatan yang lebih banyak lagi." (HR.Bukhari dan Muslim)
Perhatikanlah pesan Rasulullah di atas. Memang baik membangun sebuah perencanaan. Tetapi jauh lebih baik lagi mengerjakannya.
Sumber: Telegram Group